Jumat, 31 Desember 2010

Tiket Gratis, KPK Segera Panggil PSSI

FINAL AFF 2010

KOMPAS/ALOYSIUS B KURNIAWAN
Ribuan penonton harus rela antre berjam-jam dan berdesakan untuk mendapatkan tiket final Piala AFF 2010. Sementara itu, ribuan orang, termasuk pejabat, bisa mendapatkan tiket tanpa bersusah payah. Gratis pula!


JAKARTA, KOMPAS.com
KPK akan memanggil Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia atau PSSI terkait dengan ribuan tiket gratis yang diberikan kepada para pejabat. KPK menilai, tiket-tiket gratis kepada pejabat merupakan bentuk gratifikasi yang harus diinformasikan kepada KPK.

Ini merupakan perintah undang-undang Pasal 12B Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi. Jadi, ini perintah UU.
-- M Jasin

Demikian disampaikan Wakil Ketua KPK M Jasin, Jumat (31/12/2010) di Kantor KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta.

"Kemarin saya sudah menegaskan kepada Direktur Gratifikasi Pak Sigit untuk menghubungi PSSI guna meminta data tentang tiket dan undangan gratis. Ini tidak lebih dari bentuk transparansi dan mendorong penyelenggara negara untuk melaporkan dana yang bersumber dari luar sistem penggajian," ucap Jasin.

Ia menjelaskan, apabila ditemukan ada suatu hadiah hiburan (entertainment) seperti diskon tiket, akomodasi, atau fasilitas lain, apa pun yang diterima pegawai negeri, maka itu termasuk ke dalam bentuk gratifikasi. "Ini merupakan perintah undang-undang Pasal 12B Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi. Jadi, ini perintah UU, bukan perintah saya," ujar Jasin.

Di dalam Pasal 12B Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) disebutkan, setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dianggap pemberian suap apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya.

Sesuai dengan Pasal 12 C UU Nomor 20 Tahun 2001, apabila seorang pegawai negeri atau penyelenggara negara menerima suatu pemberian, maka ia mempunyai kewajiban untuk melaporkan hal itu kepada KPK. Laporan penerima gratifikasi paling lambat 30 hari kerja terhitung sejak tanggal gratifikasi diterima.

Jasin meminta kepada tiap individu untuk memiliki kesadaran dalam melaporkan penerimaan gratifikasi. "Saya saja walaupun merupakan pimpinan KPK, tiap mendapat hadiah, langsung melapor ke gratifikasi. Jadi, siapa pun harus melapor," ungkap Jasin.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PSSI Nugraha Besoes mengatakan, sejumlah tiket diberikan kepada beberapa pejabat pemerintah untuk menyaksikan pertandingan final Indonesia melawan Malaysia di SUGBK. Tiket-tiket itu antara lain diberikan kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Dalam Negeri, pejabat teras TNI, dan Polri.

Ketua Panitia Lokal Final Piala AFF, Joko Driyono, mengaku bahwa pihaknya memberikan sekitar 7.000 tiket untuk sponsor, lembaga pemerintah, organisasi olahraga, atau siapa pun yang punya andil dalam perkembangan olahraga rakyat ini.

sumber: kompas.com

Selasa, 21 Desember 2010

Patrialis Buka Kemungkinan Rutan di KPK

Saat ini, Kementerian Hukum dan HAM sudah menyediakan rutan khusus bagi kasus korupsi.
Ilustrasi tahanan (AP Photo)

VIVAnews - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Patrialis Akbar membuka kemungkinan bagi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memiliki rumah tahanan (rutan) sendiri. Selama ini, ide rutan KPK ini selalu terganjal sehingga institusi pemberantasan korupsi itu harus menitipkan tahanannya di berbagai rutan lain.

Patrialis menjelaskan bahwa Kementerian Hukum dan HAM sudah punya rutan khusus untuk kasus-kasus tindak pidana korupsi. "Tempatnya cukup besar," kata dia usai rapat terbatas dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Jumat 19 November 2010.

Namun, menurut Patrialis, jika KPK tetap ingin memiliki rutan sendiri, hal itu bisa dibicarakan. "Tak ada masalah yang tak bisa diselesaikan dengan duduk bersama dan pembahasan."

Rutan menjadi sorotan publik karena kemudahan yang bisa dinikmati salah satu terdakwa mafia hukum, Gayus Tambunan. Mantan pegawai Direktorat Pajak ini bisa keluar-masuk Rutan Mako Brimob, Depok, Jawa Barat. Dalam aksi terakhir, Gayus bahkan bisa pelesir ke Bali bersama istri dan anaknya. (pet)

• VIVAnews

Senin, 20 Desember 2010

Pemerintah Respon Rencana Pembangunan Jembatan Selat Malaka


Jakarta, 20/12/2010 MoF (Fiscal) News - Pemerintah Pusat merespon rencana Pemerintah Provinsi Riau dalam optimalisasi potensi perekonomian Riau dengan rencana pembangunan jembatan Selat Malaka yang akan menghubungkan Riau, Indonesia dan Melaka, Malaysia. Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa dalam Dialog Pembangunan bertajuk Koridor Ekonomi Nasional di Provinsi Riau pada Minggu (19/12) di Dumai, Riau.

“S
aya melihat apa yang sudah ada dan direncanakan Gubernur Riau sesuai dengan yang ada di koridor,'' ujarnya. Hatta juga mengatakan, pengembangan potensi perekonomian di daerahmerupakan hak provinsi. ''Kita harus menetapkan di mana hak provinsi tersebut ingin mengembangkan provinsinya,'' ujar Hatta. Hatta menyampaikan keyakinannya akan rencana yang sudah disusun oleh Pemerintah Provinsi Riau yang akan mampu mengakselerasi pertumbuhan ekonominya.(sel)


sumber: http://www.depkeu.go.id

Hindari Korupsi, Laporan Keuangan Parpol Harus Diumumkan ke Publik





Jakarta
- Parpol diperbolehkan menerima sumbangan dana dari perorangan atau badan usaha hingga Rp 7,5 miliar. Guna mencegah potensi korupsi dari dana tersebut, parpol harus membuat sistem pelaporan keuangan yang diumumkan ke publik secara berkala.

"Bisa jadi bunker koruptor nanti. Tapi kalau transparan kan bisa dikelola," kata konsultan teknis LSM Kemitraan, Hasyim Asy'ari, saat berbincang dengan detikcom, Minggu (19/12/2010).

Menurut Hasyim, selama ini publik tidak bisa mengakses laporan keuangan partai dengan bebas. Hal ini menimbulkan kecurigaan tersendiri mengingat ada beberapa kasus korupsi yang dananya mengalir juga ke partai.

Karena itu, masalah akuntabilitas dan transparansi dana menjadi faktor penting dalam pengelolaan keuangan partai. "Bukan hanya masalah pembelanjaan tapi sumber dananya harus bisa dilacak," ungkapnya.

Hasyim menyarankan agar dibuat aturan baku untuk mendorong parpol melaporkan keuangannya pada publik. "Perusahaan saja yang sudah go public bisa. Masa parpol nggak bisa?" tanyanya.

Jika hal tersebut tidak dilakukan, Hasyim meminta agar publik melakukan pengawasan langsung. Misalnya, dalam penggunaan dana iklan.

"Bayangkan saja misalnya ada iklan yang cukup banyak, tapi laporannya nggak sinkron. Kita bisa menghitung sendiri, berapa biaya yang dikeluarkan sekali tayang, bandingkan saja," terangnya.

Terakhir, Hasyim menyarankan agar parpol tidak selalu berlindung dari dana pengusaha. Ada cara lain dalam masalah pendanaan bagi parpol yakni, iuran anggota.

"Ada nggak partai yang sudah memaksimalkan iuran anggota? Jangan tergantung terus sama pengusaha," pintanya.

Sebelumnya, RUU Parpol disahkan Kamis (16/12) lalu. Dalam UU tersebut pasal 35 ayat 1 c berbunyi, "Perusahaan dan atau badan usaha paling banyak senilai Rp 7.500.000.000 per perusahaan dan atau badan usaha dalam waktu satu tahun anggaran".

Di ayat lainnya diatur juga soal sumbangan perorangan bukan anggota partai politik. Jumlahnya paling banyak mencapai Rp 1 miliar per orang dalam waktu satu tahun anggaran.
Rachmadin Ismail - detikNews
sumber: detiknews.com

Jumat, 17 Desember 2010

15 Diet Terunik Sepanjang Sejarah

Beragam cara dilakukan untuk mendapatkan berat badan ideal, termasuk cara-cara ekstrim.

VIVAnews - Saat ini berkembang berbagai macam jenis diet, mulai dari diet protein tinggi, diet makanan bayi, diet karbohidrat, hingga diet golongan darah. Sebenarnya, program diet sudah ada sejak era 1700an. Beragam cara dilakukan untuk mendapatkan berat badan ideal termasuk cara-cara ekstrim.

Berikut lima belas jenis diet sepanjang sejarah, seperti dikutip dari Womans Day.

1. 1727: Menghindari tinggal di sekitar rawa
Pada 1727, Thomas Short menulis risalah yang berjudul 'The Causes and Effects of Corpulence'. Untuk membuat tulisan tersebut Short melakukan observasi dan berkesimpulan, orang yang tinggal di sekitar rawa, cenderung bertubuh gemuk. Ia merekomendasikan orang harus memilih dan pindah ke tempat yang kering untuk menghindari efek samping dari rawa.

2. 1800an : Histeria kelaparan
Selama paruh kedua abad ke-19, suatu bentuk "Anorexia Victoria" adalah hal yang dilakukan di kalangan kelas menengah dan aristokrasi di Eropa Barat. Orang-orang sengaja membuat lapar dirinya sendiri untuk hidup sesuai dengan ide Victoria, yang berhubungan dengan kemurnian spiritual dan feminitas.

3. 1820: Diet cuka
Seorang penyair bulimia dan anokreksia, Lord Byron mempopulerkan diet cuka pada 1820an. Niatnya adalah untuk membersihkan rancun dalam tubuh dengan meminum cuka dan air setiap hari. Tetapi, yang terjadi adalah ia muntah dan terkena diare, dan tak heran jika berat badannya menurun.

4. 1903: Mengunyah tanpa menelan
Seorang kurator seni asal San Francisco, Horace Fletcher terkenal sebagai 'The Great Masticator', setelah ia kehilangan 40 pon berat badannya. Hal itu karena ia mengunyah makanan dan tidak menelannya. Pola makan Fletcher, ia mengunyah setiap makanan sebanyak 32 kali (satu untuk setiap gigi), lalu memuntahkannya. Ia melakukannya dengan logika, tubuh akan menyerap nutrisi yang dibutuhkan tanpa harus bertambah bobot berat badan.

5. 1925: Diet Rokok
Sulit memang membayangkan iklan rokok mempromosikan kehidupan yang sehat. Tetapi, pada 1920an, beberapa perusahaan rokok di Amerika Serikat, mempromosikan produk rokok dengan menonjolkan kelebihan 'bisa menghilangkan nafsu makan'.

6. 1928: Diet daging mentah
Seorang pengembara benua Arktik, Vilhjalmur Stefansson, mempromosikan bahwa diet versi ekstrim yang dilakukan suku Atkin cukup efektif. Setelah tinggal di tundra utara, Stefánsson takjub melihat betapa sehatnya orang Inuit, yang hidup di Arktik, meskipun makan ikan mentah dan lapisan lemak ikan paus, tanpa mengonsumsi buah atau sayuran.

Stefánsson begitu tertarik pada diet tersebut dan mengklaim dia telah melakukannya sendiri dan membuktikan efektivitasnya. Ia lalu memeriksakan diri ke New York Bellevue Hospital, di mana oleh dokter dipantau kesehatannya selama beberapa bulan. Setelah observasi, dia dinyatakan sehat.

7. Awal 1930an: Sabun pelangsing
Cuci dan hilangkan lemak di kamar mandi? Walaupun kedengarannya mustahil, sabun pelangsing cukup populer pada 1930an, di Amerika Serikat. Produk sabun berlabel 'Fatoff', 'Fat-O-NO' dan 'La-Mar Reducing Shop', berhasil menipu para wanita untuk membeli. Meskipun perusahaan sabun tersebut mengklaim bisa mengurangi lemak, tetapi produk-produk itu sebenarnya seperti sabun mandi biasa.

8. 1954: Diet cacing
Ketika orang tahu bahwa cacing parasit yang hidup di usus, menghisap nutrisi dan menyebabkan kehilangan berat badan, ada beberapa orang yang jusru memanfaatkannya. Beberapa orang mulai menelan kista cacing pita (cacing pita bayi) untuk bisa makan banyak tanpa harus pusing memikirkan berat badan. Namun, diet ini sempat menuai kontroversi, karena ada fakta menyeramkan tentang cacing tersebut. Cacing itu dapat tumbuh hingga 25 kaki, sehingga bisa menyebabkan kejang, meningitis atau demensia.

9. 1960an: Diet tidur
Tidur dilakukan untuk menekan nafsu makan dan menurunkan berat badan. Itulah ide di belakang 'The Sleeping Beauty Diet', yang dipopulerkan pada 1960-an. Pengikut diet ini seperti Elvis Presley, menurunkan berat badan dengan tidur dalam waktu lebih dari 8 jam tiap harinya.

10. 1961: Tidak menghitung kalori
Herman Taller, MD, menyatakan tidak perlu untuk menghitung kalori saat makan, selama Anda menghindari karbohidrat dan mengonsumsi makanan mengandung lemak tinggi dan protein. Caranya, Anda harus mencuci bahan makanan dengan 80 gram minyak nabati tak jenuh ganda, yang tersedia dalam pil yang dijual Taller.

Teorinya, ketika dikonsumsi bersamaan, minyak dan protein bisa meluruhkan lemak, yang mengakibatkan penurunan berat badan hingga 30 kg dalam delapan bulan. Tapi, Taller mendapat masalah dengan hukum ketika ia menggunakan bukunya untuk mempromosikan sebuah label minyak tertentu, dan pada 1967 ia dihukum atas penipuan dan konspirasi.

11. 1970san : Diet Prolinn
Pada 1970-an, Roger Linn, MD, merekomendasikan tidak perlu makan apapun kecuali 'cairan ajaib' yang disebut Prolinn. Prolinn terdiri dari tanduk hewan tanah, kuku, kulit, urat, tulang dan bagian lainnya yang diberikan rasa buatan, warna dan enzim, agar menjadi cair. Minuman ini mengandung 400 kalori dan tanpa gizi. Diet ini memang bisa bikin tubuh langsing dengan cepat, tapi setidaknya 58 orang yang mencoba diet ini, terkena penyakit jantung.

12. 1980-2000an: Diet udara
Diet ini mengharuskan hidup hanya dengan udara. Breatharians (pengikut diet ini) percaya bahwa ketika manusia menemukan arti paling murni di dunia, mereka tidak lagi membutuhkan makanan, air atau tidur. Seorang wanita Australia bernama Jasmuheen, mengaku sebagai Breatharian, dan mencoba untuk membuktikannya. Tapi, pembuktian dibatalkan setelah empat hari, ketika ia sedang berpidato pupil matanya membesar dan ia mengalami dehidrasi akut.

13. 2000an: Diet kacamata biru
Pernah memperhatikan bagaimana logo makanan cepat saji menggunakan warna merah dan kuning dalam logo mereka dan restoran? Mereka mengatakan kedua warna itu merangsang nafsu makan. Sebaliknya, warna biru bisa digunakan untuk menekan nafsu makan. Sebuah perusahaan Jepang menggunakan informasi ini untuk menciptakan sepasang kacamata dengan lensa diet berwarna biru. Cara ini dianggap bisa mengubah makanan yang tampak menggiurkan, menjadi tidak menarik, sehingga mengurangi keinginan Anda untuk makan.

14. 2000an: Diet akunpunktur
Praktik akupunktur pada tulang rawan bagian dapat menekan nafsu makan Anda. Hal itu berdasarkan aurikularis akupunktur, suatu bentuk penyembuhan terapi Cina, ketika jarum sengaja dipasang di telinga sampai satu minggu. Dengan cara itu, tubuh akan beradaptasi dan diet lebih efektif.

Para pendukung metode ini mengatakan dengan merangsang titik tekanan di telinga bisa mengendalikan nafsu makan. Metode penurunan berat badan belum terbukti efektif, dan dapat menyebabkan berbagai efek samping berbahaya, seperti infeksi serius.

15. 2000an: Diet bola kapas
Siapa yang butuh makanan ketika dapat kenyang dengan mengonsumsi bola kapas yang rendah kalori. Itulah yang diungkapkan penggemar diet ini. Beberapa orang memakannya dalam keadaan kering, tetapi ada juga yang mencelupnya dalam gelatin sehingga mudah dikonsumsi. Menurut pecinta diet kapas, perut terasa kenyang dan tubuh tidak gemuk. Kapas memang mengandung serat tinggi, tetapi itu bukan jenis kebutuhan serat manusia.

sumber: vivanews.com

Lima Restoran Terunik di Dunia

Makan di sebuah restoran yang unik akan memberikan sensasi kuliner tak terlupakan.
JUM'AT, 25 JUNI 2010, 08:01 WIB
Dinner in the Sky (Listverse)

VIVAnews - Berbagai cara dilakukan pengusaha kuliner untuk menarik pengunjung menyantap hidangan di restorannya. Selain menu makanan lezat dan unik, mereka juga mengandalkan suasana restoran yang menarik dan unik.

Pengalaman berbeda saat makan di sebuah restoran unik menjadi daya tarik para pengunjung untuk kembali ke restoran tersebut. Bagi pelancong wisata kuliner yang siap menghadapi tantangan, Listverse memberikan daftar lima restoran terunik dan aneh dari berbagai penjuru dunia.

1. Dans Le Noir

Dalam bahasa Prancis, Dans le Noir berarti 'dalam gelap'. Sensasi gelap itulah keadaan yang akan Anda rasakan saat memasuki restoran yang terletak di Moskow, Paris, dan London.

Salah satu ulasan restoran menggambarkan suasana yang akan ditemui: Begitu memasuki restoran, Anda akan menemui pintu dengan langit-langit tinggi. Pastikan menyalakan telepon selular atau hal lain yang memancarkan cahaya saat meraih kertas pesanan dalam loker. Lalu, pesan menu 'kejutan' yang tidak Anda ketahui. Kemudian, Anda akan dibimbing di antara tirai hitam menuju meja dengan keadaan yang sangat gelap.

Rasakan sensasi makan tanpa cahaya. Anda tak akan tahu siapa tamu yang duduk di samping Anda. Pelayan pun akan bertugas melayani Anda tanpa bersuara. Namun, ketakutan bisa berkurang dengan saling mengobrol bersama orang di samping Anda.

2. Eternity Restaurant

Eternity RestaurantRestoran peti mati atau keabadian adalah ide rumah duka di kota Truskavets, negara bagian barat dekat perbatasan Polandia. Pemilik berharap restoran mereka dikukuhkan sebagai peti mati terbesar di dunia. Ia berharap restorannya dapat menarik pelancong ke daerah yang terkenal kaya mineral untuk mandi tersebut.

Para pengunjung restoran dapat mencari perlengkapan pemakaman sebelum memesan menu yang terdiri atas salad 'sembilan hari' dan 'empat puluh hari', diambil dari istilah ritual berkabung daerah setempat. Penyajiannya pun tak kalah unik. Tiap menu disajikan dalam piring 'Mari bertemu di surga'. Pencahayaan lilin di masing-masing meja menambah kesan seram restoran keabadian.

3. Dinner in the Sky

Dinner in the SkyBila ingin terlepas dari pengalaman makan dalam sebuah ruangan dan lantai, Anda mungkin dapat mencoba restoran satu ini. Para pengunjung restoran Dinner in The Sky akan duduk mengelilingi sebuah meja besar yang tergantung pada crane yang menjulang tinggi di angkasa.

Perlu lebih dari sekedar rasa lapar untuk mencoba berpetualang dengan restoran yang menaikkan adrenalin itu. Awalnya, restoran ini hanya ada di Belgia, namun secara bertahap didirikan di Paris, Brussels, New York, dan Niagara Falls.

4. Toilet Modern

Toilet ModernPilihan desain interior restoran di Taiwan ini mungkin membuat perut Anda bergolak. Para pengunjung akan diminta duduk pada kursi berbentuk toilet acrylic bergambar bunga mawar, kerang atau lukisan Renaissance. Semua pengunjung duduk di depan meja kaca berbentuk meja toilet.

Cara penyajiannya pun kompak dengan interior restoran. Pelayan restoran akan membawa menu pesanan dalam sebuah mangkuk berbentuk toilet jongkok mini, gelas minuman berbentuk urinoir dari plastik serta es krim lembut berbentuk kotoran manusia. Sang manajer mengungkap makan di restoran tersebut bisa menjadi pengalaman yang mengejutkan sekaligus membingungkan indera.

5. Restoran Nyotaimori

Restoran NyotaimoriDi Jepang, banyak restoran menyajikan makanan dengan metode Nyotaimori untuk melayani pelanggannya. Piring sushinya berupa tubuh manusia tanpa busana yang berbaring selama berjam-jam tanpa bergerak.

Sang pelayan harus dapat menahan kontak dalam waktu lama dengan makanan dingin. Semua rambut tubuh, termasuk rambut kemaluan akan dicukur sebelum 'piring saji' tampil. Tak hanya itu, si pelayan juga harus mandi menggunakan sabun khusus tanpa aroma dan memercikkan air dingin untuk mendinginkan tubuh agar sesuai dengan sushi yang akan disajikan. (art)

Saksi Ahli Bahasyim Bukan Akuntan Publik

Penelusuran Institut Akuntan Publik Indonesia


BAHASYIM ASSIFIE


RMOL.
Berdasarkan dakwaan jaksa penuntut umum (JPU), Bahasyim Assifie punya duit sekitar Rp 932 miliar. Menurut akuntan Suyanto, duit bekas kepala Kantor Pajak Jakarta VII itu, hanya sekitar Rp 64 miliar. Suyanto adalah saksi ahli yang diajukan pihak Bahasyim ke persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Mana yang benar?

Yang pasti, setelah Suyanto mengeluarkan keterangan yang meringankan Bahasyim itu, Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) mengeluarkan siaran pers berjudul “Saksi Ahli Kasus Baha­syim Assifie Bukan Akun­tan Publik”.

Organisasi yang beranggota­kan para akuntan publik itu, menyebut Suyanto telah mem­bohongi publik lantaran meng­atas­namakan dirinya sebagai anggota Akuntan Publik Indo­nesia. Alhasil, IAPI meminta ke­sak­sian Suyanto di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tak perlu didengar karena tidak kompeten secara profesi.

Dalam siaran pers itu disebut­kan, IAPI telah melakukan kros­cek, benarkah Suyanto sebagai anggota IAPI. IAPI juga telah berkoordinasi dengan Pusat Pem­binaan Akuntan dan Jasa Penilai (PPAJP) Kementerian Keuangan selaku otoritas yang berwenang mengeluarkan izin akuntan pub­lik.

“Setelah kami cek, Suyanto tidak termasuk dalam daftar anggota IAPI. PPAJP juga tidak pernah mengeluarkan izin praktik sebagai akuntan publik kepada Suyanto,” kata Sekretaris Umum IAPI Tarkosunaryo kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Keanggotaan IAPI, kata Tarko, haruslah disetujui dan mendapat­kan izin dari Menteri Keuangan. Sedangkan Suyanto, lanjut dia, tidak mempunyai izin dan persetujuan dari Menteri Keuang­an. “Suyanto hanya mempunyai register akuntan. Boleh saja dia mengaku sebagai akuntan, tetapi jangan mengaku sebagai akuntan publik,” tegasnya.

Tarko pun menjelaskan per­beda­an akuntan publik dengan register akuntan. Akuntan publik, urainya, ialah orang yang ber­profesi akuntan, telah mendapat­kan izin dari Kementerian Ke­uangan dan PPAJP, sehingga diperbolehkan melakukan praktik sendiri dengan membuka kantor cabang. “Sedangkan register, tidak boleh membuka kantor cabang dan tidak diperkenankan membuka praktik sendiri. Jika membuka praktik dan kantor sen­diri, berarti orang itu melanggar aturan,” tandasnya.

Setelah ditelusuri keberadaan­nya oleh IAPI, lanjutnya, Suyanto ternyata hanya staf akuntan di kantor akuntan publik Ahmad Rasyid, Hisbullah & Jerry, Bandung. Tarko pun sudah me­minta keterangan kepada pihak kantor tersebut. “Keterangannya sama, Suyanto hanya memiliki register akuntan dan bukan akuntan publik,” tegasnya.

Berdasarkan kode etik akun­tan di Indonesia, menurut Tarko, pemilik kantor akuntan publik tem­pat Suyanto bekerja itulah yang seharusnya memberikan keterangan di persidangan. “Jang­­an diwakilkan pakai surat ku­asa dan menyuruh Suyanto yang hanya staf untuk ber­saksi,” katanya.

Makanya, kata Tarko, jalan yang paling efektif menurut IAPI ialah pengadilan tak perlu men­dengarkan kesaksian Suyan­to sebagai saksi ahli. Soalnya, Su­yanto tidak kompeten sebagai ahli. Selain itu, IAPI meminta saksi ahli yang sesungguhnya dihadirkan dalam sidang selanjut­nya. “Sebaiknya keterangan Su­yan­to tidak didengar, sampai datang akuntan publik yang se­sungguhnya ke persidangan,” ujarnya.

Tarko kembali mengingatkan, tidak semua orang yang ber­profesi akuntan termasuk dalam akuntan publik. “Akuntan publik itu harus masuk dalam anggota IAPI, hukumnya wajib, tidak bisa ditawar. Makanya, begitu Su­yanto mengaku akuntan publik, kami heran, soalnya tidak ada dalam database IAPI,” ujarnya.

Namun, pengacara Bahasyim, OC Kaligis menampik tudingan IAPI. Menurut dia, Suyanto adalah akuntan publik yang tercatat di Kementerian Ke­uang­an. “Suyanto teregister di Ke­men­terian Keuangan. Sudah kami kasih izin menterinya kepada majelis hakim. Nomor registernya ada,” ujar OC yang ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Sela­tan, Kamis (16/12).

OC pun tidak sependapat bahwa kesaksian Suyanto tak sah lantaran Suyanto hanya seorang register akuntan. “Tidak bisa seper­ti itu, jelas-jelas profesinya sebagai akuntan. Suyanto biasa memberi keterangan sebagai ahli di pengadilan pajak. Kami ada kok bukti-buktinya. Dia juga sudah klarifikasi langsung ke IAPI,” katanya.

Akuntan publik Achmad Rodi Kartamulya, bos akuntan Suyan­to, kemarin menjawab tudingan terhadap Suyanto. Menurut pimpinan kantor akuntan publik Ahmad, Rasyid, Hisbullah dan Jerry ini, Suyanto adalah staf ahli khusus dirinya yang ia perintahkan untuk menghadiri sidang Bahasyim Assifie.

“Suyanto ialah akuntan in charge yang saya utus untuk menghadiri sidang Bahasyim. Dia saya tugaskan untuk memaparkan hasil kompilasi, karena dia merangkap sebagai supervisor in charge atas pekerjaan kompilasi tersebut,” kata Achmad di kantornya, Jalan Kepu, Kemayoran, Jakarta.

Menurut Achmad, Suyanto sudah minta keterangan kepada Kementerian Keuangan dan IAPI. Suyanto, kata Achmad, diperintahkan untuk mengklarifi­kasi kembali duduk persoalaan. “Soal keabsahan Suyanto sebagai apa, dia staf ahli saya. Dia punya register negara yang tercatat di Kementerian Keuangan dengan nomor D-20697,” tandasnya.

Achmad menambahkan, apa yang dilakukan Suyanto ter­hadap dana Bahasyim hanya kom­pilasi atau penyusunan data yang diperoleh dan dipaparkan sesuai rekening koran sejak 2004 hingga 2010. “Apa yang kami sampaikan dalam persidangan itu sesuai fakta. Kami tidak berhak untuk beropini, apakah suatu perbuatan itu salah atau benar,” ujarnya.

Minta Hakim Teliti Saksi Ahli
Deding Ishak, Anggota Komisi III DPR

Kehadiran akuntan Suyan­to sebagai saksi ahli yang diaju­kan terdakwa Bahasyim dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, disesalkan ang­gota Komisi III DPR Deding Ishak. Soalnya, menurut Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), Suyanto bukan akuntan publik.

“Saya berharap, lain kali hakim dan jaksa juga meneliti dengan cermat saksi yang di­ajukan pihak Bahasyim. Se­harus­nya, akuntan publik yang sesungguhnya yang datang ke pengadilan, bukannya register akuntan,” tandas anggota Fraksi Partai Golkar DPR ini, saat dihubungi, kemarin.

Pemberian kewenangan ke­pada Suyanto sebagai saksi ahli, menurut Deding, patut di­curi­gai. Soalnya, lanjut dia, saksi ahli dalam suatu per­sidangan mesti memenuhi dua kriteria. “Pertama, dari segi kompetensi harus kredibel. Kemudian, ada wadah tempat dirinya ber­naung, dan wadah itu merupa­kan lembaga yang resmi,” tandasnya.

Meski begitu, Deding tetap menilai sah apa yang diutarakan Suyanto dalam persidangan. Hanya saja, ia menyesalkan tidak ada koreksi sebelum saksi tersebut tampil sebagai saksi ahli. “Tidak ada masalah meng­enai apa yang dilontarkan, sepanjang tidak keluar dari teori dan standar akuntansi Indo­nesia,” imbuhnya.

Ke depan, kata Deding, pihak Pengadilan Negeri Jakarta Selatan mesti lebih teliti meng­hadapi saksi ahli yang diajukan pihak terdakwa untuk men­jalan­kan pembuktian terbalik. “Pembuktian terbalik itu sangat bagus, tapi saksi yang dihadir­kan harus menunjang. Maka­nya, perlu ketelitian dan koreksi hakim serta JPU mengenai saksi yang akan dihadirkan,” sarannya.

Deding pun menyarankan terdakwa untuk menghadirkan saksi ahli yang betul-betul akuntan publik. “Silakan laku­kan itu, justru itu yang akan memberikan gambaran ke masyarakat, apakah Bahasyim betul-betul bersalah atau tidak,” ujarnya.

Kepada IAPI, dia meng­imbau untuk meminta data si­dang secara lengkap saat Suyan­to bersaksi untuk Baha­syim. Soalnya, data itu untuk meluruskan kontroversi sah atau tidaknya kesaksian Suyan­to, dan apakah sudah sesuai standar profesi akuntan publik. “Kalau mereka nyatakan tidak sah, berarti pihak Bahasyim harus menghadirkan akuntan publik lainnya,” katanya.

Hakim Bisa Minta Saksi Ahli Lain
Asep Iwan Iriawan, Pengamat Hukum Trisakti

Menurut Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), saksi ahli yang diajukan terdakwa Bahasyim Assifie, Suyanto bukan akuntan publik.

Tapi, menurut pengamat hu­kum dari Universitas Trisakti, Asep Iwan Iriawan, kesaksian Suyanto di persidangan tetap sah. Soalnya, tak ada pen­jelasan dalam undang-undang bahwa saksi ahli harus berasal dari suatu lembaga tertentu. “Yang ada, saksi ahli haruslah meng­uasai bidang tertentu. Dia ang­gota akuntan publik atau bukan, kesaksiannya tetap sah di mata hukum,” kata Asep, kemarin.

Asep melanjutkan, keputusan sah tersebut dapat berubah manakala majelis hakim me­mutuskan kesaksian Suyanto tidak sah. “Hakim itu tidak terikat, bisa saja sewaktu-waktu hakim menyatakan kesaksian itu tidak sah. Tapi ingat, itu keputusan hakim, kalau dari undang-undang, kesaksian itu tetap sah,” tegasnya.

Hakim, kata dia, mempunyai kewenangan untuk mencari second opinion yang berupa pemanggilan saksi ahli lain. “Kalau menolak kesaksian Suyanto, maka hakim bisa meminta pihak Bahasyim untuk menghadirkan saksi ahli lain yang lebih kredibel,” tandas­nya.

Mengenai terdakwa yang siap menggunakan azas pem­buktian terbalik dalam kasus pencucian uang ini, Asep menyatakan, menghadirkan saksi-saksi yang kompeten dan kredibel menjawab pertanyaan hakim tentu sangat dibutuhkan. “Banyak orang mengaku saksi ahli, tapi ketika di depan hakim tidak bisa menjawab dengan lugas dan jelas,” ucapnya.

Dosen hukum pidana ini menambahkan, penggunaan azas pembuktian terbalik dalam kasus pencucian uang sudah tepat. Sehingga, Bahasyim yang harus membuktikan dirinya tidak bersalah. Bukan JPU yang harus membuktikan Bahasyim bersalah. “Itu pilihan bagus, sekarang tinggal buktikan saja kepada pengadilan kalau dia tidak salah,” ujarnya. [RM]

Tertawa = Olahraga?

Mampu meningkatkan kekebalan tubuh, menurunkan stres, kolesterol, dan tekanan darah.



VIVAnews - Olahraga membuat tubuh bugar. Namun, jika tak sempat melakukannya, mungkinkah Anda membuat tubuh bugar lewat ketawa? Sebuah studi di Amerika Serikat mengungkap bahwa tertawa rupanya memiliki efek serupa olahraga.

Berdasar studi yang dilakukan sejumlah peneliti Loma Linda University Schools of Allied Health, tertawa tak hanya mampu menurunkan produksi hormon stres, tapi juga meningkatkan kekebalan tubuh, menurunkan kolesterol, dan tekanan darah.

Studi melibatkan 14 relawan sehat selama tiga minggu. Untuk melihat efek tertawa riang, mereka diminta memilih dan menonton satu video berdurasi 20 menit. Ada yang mendapat video bergenre humor (eustress), lainnya film-film yang memicu ketegangan (distress). Selama studi, peneliti rutin mengukur tekanan darah, juga mengambil sampel darah relawan setiap sebelum dan selesai menonton film.

Hasil analisis menunjukkan, relawan yang menonton film menegangkan tidak mengalami perubahan pada yang menguntungkan. Sementara, mereka yang menonton video lucu mengalami perubahan tekanan darah dan peningkatan kondisi kesehatan.

"Hasil penelitian ini menunjukkan berbagai modulasi dan respons tubuh akibat tertawa berulang sama dengan pengaruh olahraga rutin," kata Dr. Lee S. Berk, pakar Psikoneuroimunologi, yang terlibat dalam penelitian itu. Hasil studi dipresentasikan dalam konferensi 'Biologi Eksperimental' 2010. (kd)


• VIVAnews

Kamis, 16 Desember 2010

Gapura Surga Runtuh


Suatu ketika gempa melanda negeri surga. Gapura surga runtuh dan harus dibangun ulang. Malaikat yang dinas di surga memanggil pejabat pengadaan dari tiga Negara, Amerika, Jepang dan Indonesia. Malaikat menanyai masing-masing pejabat itu.

Yang pertama, dari Amerika, “Berapa anggaran yang akan kamu habiskan untuk membangun gapura ini?” Pejabat pengadaan dari Amerika menjawab, “600juta dollar”. Kemudian malaikat bertanya lagi, “bagaimana rincian 600juta dollar itu?” Orang Amerika ini menjawab lagi, “200juta untuk bahan baku, 200juta untuk tenaga kerja, dan 200juta untuk kami sebagai penyedia.”

Kemudian malaikat beralih pada pejabat dari Jepang dengan pertanyaan yang sama. Orang Jepang ini menjawab, “300juta dollar, dengan rincian 100juta untuk bahan baku, 100juta untuk tenaga kerja, dan 100juta untuk kami, penyedia.”

Malaikat beralih pada pejabat pengadaan dari Indonesia, masih dengan pertanyaan yang sama. “Berapa anggaran yang kamu ajukan untuk membangun gapura ini?” Pejabat Indonesia menjawab, “500juta dollar” Malaikat agak bingung, karena angkanya agak beda dari yang dari Amerika dan Jepang. Malaikat melanjutkan pertanyaannya, “bagaimana rincian dana tersebut?” Orang Indonesia ini menjawab, “100juta untuk anda, 100juta untuk saya.” Malaikat bertanya lagi, “yang 300juta bagaimana?” Orang Indonesia menjawab lagi, “Biarkan jepang yang mengerjakannya”