Rabu, 24 November 2010

Akankah PDIP Punya Menteri Lagi di KIB II?

Dalam berita di http://politik.vivanews.com/news/read/190412-megawati--saya-tidak-mungkin-terima-koalisi , "Saya tidak mungkin menerima koalisi. Karena bukan kebutuhan saya," kata Megawati Soekarnoputri, usai acara "4 Pilar Kebangsaan" di Kantor Pusat PDIP, Jakarta Selatan, Rabu 24 November 2010. Sebagai tanggapan atas pernyataan anggota DPR partai Demokrat, Ruhut Sitompul yang menyatakan kem

ungkinan kursi menteri dari partai Golkar akan diduduki oleh kader partai PDIP.

Konflik ini dapat menjadi sorotan yang menarik tentang hubungan koalisi dan oposisi di Indonesia. Dimana yang kita tahu sekarang partai-partai yang menggalang koalisi pendukung pemerintahan SBY-Boediono merupakan koalisi terbesar. Koalisi ini didukung oleh partai-partai besar sekelas Demokrat, Golkar, PKS, PAN, PKB dan masih ada beberapa partai lainnya. Secara nalar orang awam, pasti akan berpikir bahwa posisi pemerintah ini akan kuat dimata DPR. Begitu pula akan adanya timbal balik dari penguasa pemerintah, yaitu dengan memasukkan nama-nama kader partai koalisi dalam skuad pemerintahan, atau istilah kasarnya politik bagi-bagi kue.

Dalam situasi dengan koalisi partai pemerintah yang sangat dominan ini, bahkan sampai dibentuk sekber partai koalisi pendukung pemerintah yang dikomandoi oleh Aburizal Bakrie, peran partai oposisi yang kecil menjadi agak berat. Untuk memenangkan voting di rapat anggota dewan saja rasanya hampir tidak mungkin.

Dengan sedikitnya porsi juga dapat menjadi dilemma bagi sebagian kader-kader partai oposisi ini. Sebagai politikus, mereka pasti bernafsu memperoleh jabatan dan mempunyai pengaruh yang luas. Sehingga rasanya tidak salah bila kemudian Taufik Kiemas kemudian berhasil menjadi ketua MPR.

Dilemma ini juga berimbas pada saat ketika cabinet Indonesia Bersatu jilid dua akan dimulai, yakni dalam proses pemilihan jajaran menteri. Banyak nama-nama kader dari partai oposisi yang diisukan akan mendapat kursi.

Saat isu reshuffle berhembus kian kencang, seperti saat ini, menteri yang duduk saat ini kian resah, sementara yang menunggu antrean sudah banyak, dan mungkin saja ada salah satu dari partai oposisi.

Dari pernyataan Megawati diatas, sepertinya tidak mungkin kader PDIP akan masuk dalam skuad pemerintahan SBY-Boediono. Tetapi kita tunggu saja, seberapa kuat pendirian PDIP sebagai pemimpin partai oposisi.

(habibasfiyajauhari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar