Senin, 06 Februari 2012

CELANA KECIL VS CELANA BESAR


Sesuatu yang kecil dapat menjadi hebat bila ditampilkan di luar. Begitulah kira-kira kalimat yang saya buat untuk berpura-pura menggantikan posisi orang-orang bijak di luar sana.
Ah, jangan pikirkan tentang saya. Saya hanya rakyat biasa, rakyat kecil yang punya kekuasaan kecil, hidup di desa kecil, ditengah keluarga kecil yang Alhamdulillah masih berpenghasilan kecil.

Berbicara tentang hal kecil pasti ada hal besar. Setiap hari, biasanya saya memakai dua celana sekaligus, yaitu celana dalam, saya menyebutnya celana kecil, dan celana pendek atau celana panjang  yang lebih besar, yang dalam hal ini akan saya sebut celana besar. Celana besar selalu berada diluar. Mengapa? Sopan, itu yang biasa dikatakan orang bijak diluar sana yang menjunjung tinggi nilai etika, moral dan kesopanan diatas apapun. Celana kecil harus di dalam celana besar, itu baru sopan.

Nah mari kita lihat celana kecil pahlawan kita. Eh, ini bukan artikel por*o. Superm*n memakai celana kecil berwarna merah diluar celana besar yang berwarna biru. Dapatkah anda melihat itu? Saya tidak mengajak berdebat tentang fashion bentuk dan warnanya, tapi lihatlah hasilnya setelah dia memakai yang seperti itu. Ketika superm*n memakai pakaian sopan dengan menyembunyikan celana kecil di dalam celana besarnya dia adalah seorang wartawan biasa. Saya juga tidak mau berdebat apakah superm*n mengenakan celana kecil atau tidak, yang penting dia terlihat memakai celana besar. Sangat biasa, hal yang wajar untuk menjadi bagian dari masyarakat dengan bercelana besar diluar. Ini adalah cara yang dianggap sopan sebagian besar masyarakat.

Ketika superm*n mengganti kostumnya dengan memakai celana kecil diluar apa yang berubah darinya? Dia menjadi superhero yang mempunyai kekuatan sakti mandraguna, dapat terbang nun jauh tinggi disana dan dapat pergi entah kemana dalam sekejap mata. Hebat bukan? Kalau belum cukup, dia mampu mengalahkan lawan-lawan jahatnya. Hebatnya lagi waktu rata-rata untuk mengalahkan satu musuh jahatnya adalah Cuma satu episode.

Itulah hebatnya celana kecil, dapat merubah manusia biasa menjadi superhero. Di sini saya tidak menganjurkan anda memakai celana dalam di luar, tapi kalau itu keinginan anda sendiri saya tidak bertanggung jawab atas akibatnya. Yang saya tekankan adalah sesuatu yang kecil dapat menjadi sesuatu yang diperhatikan banyak orang apabila mereka terlihat jelas.
Ingat peristiwa criminal kecil yang akhirnya menjadi besar karena terlihat oleh khalayak ramai beberapa waktu terakhir ini? Ada pencuri semangka, pencuri piring dan yang paling ramai adalah pencuri sandal AAL. Saya berani bertaruh, belum ada pencuri sandal yang lebih terkenal dari Aal di dunia ini. Kalau ada, silakan komen di bawah, insyaAllah saya akan mengedit postingan ini.

Satu peristiwa remeh yang mendapatkan perhatian lebih banyak daripada kasus nazarudin yang mau muntah di ruang sidang. Bayangkan perbandingan kedua kasusnya. Ini adalah anomaly. Bagaimana yang kecil dapat menutupi yang besar. Pencurian sandal yang berharga sangat kecil bila dibandingkan bermiliar uang yang dikeruk nazarudin cs sudah terlanjur terlihat dan mengundang simpati banyak pihak. Terlepas dari apakah Cuma propaganda manajemen isu dari pembesar, kasus ini dapat membenarkan hipotesis saya, “sesuatu yang kecil dapat menjadi hebat bila ditampilkan di luar”.

Fenomena yang kecil yang diagungkan dapat dengan mudah kita jumpai di masyarakat kita, apalagi menjelang pemilu. Seakan-akan sudah tidak ada orang besar di negeri ini, miris memang, tapi sepertinya itu kenyataan. Semua calon yang menurut saya harus orang besar, berlomba-lomba mengaku orang kecil, sehingga membingungkan kami orang kecil asli yang dituntut untuk memlilih mereka.

Maka berbanggalah anda yang masih menjadi orang kecil yang memakai celana kecil sekaligus celana besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar