Sesuatu
yang kecil dapat menjadi hebat bila ditampilkan di luar. Begitulah
kira-kira kalimat yang saya buat untuk berpura-pura menggantikan posisi
orang-orang bijak di luar sana.
Ah, jangan pikirkan tentang saya. Saya hanya rakyat biasa, rakyat kecil yang punya kekuasaan kecil, hidup di desa kecil, ditengah keluarga kecil yang Alhamdulillah masih berpenghasilan kecil.
Ah, jangan pikirkan tentang saya. Saya hanya rakyat biasa, rakyat kecil yang punya kekuasaan kecil, hidup di desa kecil, ditengah keluarga kecil yang Alhamdulillah masih berpenghasilan kecil.
Berbicara
tentang hal kecil pasti ada hal besar. Setiap hari, biasanya saya memakai dua
celana sekaligus, yaitu celana dalam, saya menyebutnya celana kecil, dan celana
pendek atau celana panjang yang lebih
besar, yang dalam hal ini akan saya sebut celana besar. Celana besar selalu
berada diluar. Mengapa? Sopan, itu yang biasa dikatakan orang bijak diluar sana
yang menjunjung tinggi nilai etika, moral dan kesopanan diatas apapun. Celana
kecil harus di dalam celana besar, itu baru sopan.
Nah
mari kita lihat celana kecil pahlawan kita. Eh, ini bukan artikel por*o.
Superm*n memakai celana kecil berwarna merah diluar celana besar yang berwarna
biru. Dapatkah anda melihat itu? Saya tidak mengajak berdebat tentang fashion
bentuk dan warnanya, tapi lihatlah hasilnya setelah dia memakai yang seperti
itu. Ketika superm*n memakai pakaian sopan dengan menyembunyikan celana kecil
di dalam celana besarnya dia adalah seorang wartawan biasa. Saya juga tidak mau
berdebat apakah superm*n mengenakan celana kecil atau tidak, yang penting dia
terlihat memakai celana besar. Sangat biasa, hal yang wajar untuk menjadi
bagian dari masyarakat dengan bercelana besar diluar. Ini adalah cara yang
dianggap sopan sebagian besar masyarakat.
Ketika
superm*n mengganti kostumnya dengan memakai celana kecil diluar apa yang
berubah darinya? Dia menjadi superhero yang mempunyai kekuatan sakti
mandraguna, dapat terbang nun jauh tinggi disana dan dapat pergi entah kemana
dalam sekejap mata. Hebat bukan? Kalau belum cukup, dia mampu mengalahkan
lawan-lawan jahatnya. Hebatnya lagi waktu rata-rata untuk mengalahkan satu
musuh jahatnya adalah Cuma satu episode.
Itulah
hebatnya celana kecil, dapat merubah manusia biasa menjadi superhero. Di sini
saya tidak menganjurkan anda memakai celana dalam di luar, tapi kalau itu
keinginan anda sendiri saya tidak bertanggung jawab atas akibatnya. Yang saya
tekankan adalah sesuatu yang kecil dapat menjadi sesuatu yang diperhatikan
banyak orang apabila mereka terlihat jelas.
Ingat
peristiwa criminal kecil yang akhirnya menjadi besar karena terlihat oleh
khalayak ramai beberapa waktu terakhir ini? Ada
pencuri semangka, pencuri piring dan yang paling ramai adalah pencuri sandal
AAL. Saya berani bertaruh, belum ada pencuri sandal yang lebih terkenal dari
Aal di dunia ini. Kalau ada, silakan komen di bawah, insyaAllah saya akan
mengedit postingan ini.
Satu
peristiwa remeh yang mendapatkan perhatian lebih banyak daripada kasus
nazarudin yang mau muntah di ruang sidang. Bayangkan perbandingan kedua
kasusnya. Ini adalah anomaly. Bagaimana yang kecil dapat menutupi yang besar.
Pencurian sandal yang berharga sangat kecil bila dibandingkan bermiliar uang
yang dikeruk nazarudin cs sudah terlanjur terlihat dan mengundang simpati
banyak pihak. Terlepas dari apakah Cuma propaganda manajemen isu dari pembesar,
kasus ini dapat membenarkan hipotesis saya, “sesuatu yang kecil dapat menjadi
hebat bila ditampilkan di luar”.
Fenomena
yang kecil yang diagungkan dapat dengan mudah kita jumpai di masyarakat kita,
apalagi menjelang pemilu. Seakan-akan sudah tidak ada orang besar di negeri
ini, miris memang, tapi sepertinya itu kenyataan. Semua calon yang menurut saya
harus orang besar, berlomba-lomba mengaku orang kecil, sehingga membingungkan
kami orang kecil asli yang dituntut untuk memlilih mereka.
Maka
berbanggalah anda yang masih menjadi orang kecil yang memakai celana kecil sekaligus celana besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar